PALU-Pengawasan proyek rehab rekon jalan nasional pasca bencana ruas jalan dalam Kota Palu - Surumana Provinsi Sulawesi Tengah bernilai Rp. 165. 640. 728. 000 tidak jalan karena beberapa item pekerjaan rusak seperti pantauan media ini Selasa sore 16/03/21
Seperti diruas jalan Abdul Rahman Saleh Kota Palu, pengerjaan paving block disinyalir dikerjakan asal-asalan sehingga menyebabkan jebolnya trotoar kurang lebih 500 meter lajur kiri arah bandara Sis-Aljufri Kota Palu.
Rusaknya trotoar ini mengundang beragam argumentasi miring warga, seperti yang dikemukakan Zein saat ditemui media ini.
" Ini perlu ditelusuri Pak, masa baru dikerjakan trotoarnya sudah rusak, ini kan jalan negara harusnya pengawasan diperketat " Urainya.
Warga lain yang tidak ingin disebutkan menguraikan bahwa rusaknya trotoar dan paving block ini karena tidak dipadatkan dan juga mengunakan timbunan biasa.
" Pengawasanya yang tidak jalan Pak, saya juga tahu karena saya perna juga jadi pimpro 8 tahun, ini karena tidak dipadatkan, harusnya menggunakan timbunan palupi, nah ini hanya pasir biasa." Tuturnya.
Menurutnya, kalau pengawasan dilaksanakan, proyek apa saja yang akan di kerjakan pasti hasilnya baik, namun berbeda dengan proyek ini, masa baru beberapa pekan dikerjakan sudah rusak, fungsi pengawasan dari Balai jalan yang tidak ada, makanya proyek ini terkesan amburadul. Tutupnya
Seperti diberitakan sebelumnya, proyek jumbo milik Balai pelaksana jalan nasional Provinsi Sulawesi Tengah yang dilaksanakan PT. Nidya Karya Passokorang KSO di beberapa ruas jalan dalam Kota Palu disinyalir dikerjakan tidak sesuai aturan, banyak kejangalan yang ditemukan media ini dilokasi pengerjaan proyek seperti pengunaan besi tulangan untuk struktur dinding saluran U-ditch type DS 3a di beberapa titik ada perbedaan yang mencolok misalnya didepan Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Undata Palu hanya 5 batang besi tulangan, sementara untuk ruas jalan di Kelurahan Silae ada yang 6 batang ada pula yang 9 batang.
Sementara untuk ruas jalan Abdurahman Saleh terdapat pula perbedaan, ada yang mengunakan besi tulangan 6 ada pula yang mengunakan 7 pembesian dinding saluran U-ditch.
Pada ruas yang lain, Kebun Sari - Tanah Runtuh disinyalir pihak pelaksana menghilangkan item benton decking karena pantauan media ini dilokasi pengerjaan besi tulangan menempel langsung ke lantai kerja. Pada item ini disinyalir tulangan besi tidak terselimuti mutu beton k250 karena nampak jelas ada ruang kosong yang mudah tercemar zat berbahaya yang bisa mengakibatkan korosi dan pelapukan, jelas berdampak terhadap ketahanan saluran tersebut.
Selain kerusakan trotoar dan paving block diruas jalan Abd Rahman Saleh, di jalan Basuki Rahmat juga item pekerjaan paving block sudah ada yang terangkat. Tak hanya itu, bak penutup saluran U-ditch terlihat sudah ada yang rusak.
Terkait hal ini Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Tengah Muh Syukur yang dikonfirmasi media ini Selasa sore 16/03/21 memilih untuk tidak memberikan keterangan resminya, hingga berita ini tayang, klarifikasi dan penjelasan dari Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Tengah belum diterima.
Media ini juga melakukan konfirmasi langsung Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional wilayah II Sulawesi Tengah.
" Terima Kasih atas informasinya saya akan melakukan koordinasi dengan PPK dan team lapangan, mengingat masih dalam masa pelaksanaan, akan segera kami perbaiki." Tulisnya via pesan watsaapp Selasa 16/03/21.
Konfirmasi yang sama juga terhadap PPK penangung jawab proyek rehab rekon jalan nasional pasca bencana di Sulawesi Tengah Rismono.
PPK Rismono yang dikonfirmasi terkait kerusakan trotoar ruas jalan Abd Rahman Saleh Kota Palu dinilai irit bicara dan sengaja menutup informasi hanya menuliskan " Pekerjaan belum selesai, akan diselesaikan." Tulis Rismono
Seperti di ketahui, proyek ini sudah melewati masa kontrak yang ada, saat ini pelaksanaan rehab rekon jalan nasional pasca bencana berbandrol APBN 2019 senilai Rp. 165. 640. 728.000 masuk perpanjangan kontrak hingga bulan April 2021. Tim